akperkridahusada.ac.id – Perawatan Metode Kanguru (PMK) atau yang dikenal dengan istilah Kangaroo Mother Care (KMC) merupakan pendekatan revolusioner dalam perawatan bayi berat lahir rendah (BBLR) atau bayi prematur. Metode ini memanfaatkan kontak langsung kulit ibu dengan kulit bayi, menciptakan ikatan emosional yang kuat, memberikan kehangatan tubuh, dan memudahkan pemberian asi. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi asal-usul, prinsip dasar, manfaat, tahapan pelaksanaan, serta tantangan dan pandangan terkait Perawatan Metode Kanguru.
Asal-Usul dan Pengenalan Kangaroo Mother Care
Perawatan Metode Kanguru pertama kali diperkenalkan oleh dua ahli neonatologi, Rey dan Martinez, di Bogota, Colombia, Amerika Selatan, pada tahun 1979. Ide di balik PMK muncul sebagai respons terhadap keterbatasan fasilitas di rumah sakit, terutama dalam penanganan bayi prematur. Konsep dasar metode ini terinspirasi oleh cara kanguru menyimpan anaknya yang lahir sangat prematur, menjaga mereka di kantung perut untuk mencegah kedinginan dan memastikan akses yang mudah terhadap air susu induk.
Prinsip Dasar PMK: Meniru Kelembutan Kanguru
Prinsip dasar PMK melibatkan kontak kulit yang berkelanjutan antara ibu dan bayi. Pada tahap awal, bayi ditempatkan di dada ibu dengan kulit telanjang, menciptakan kontak langsung kulit ke kulit. Hal ini bukan hanya memberikan rasa hangat, tetapi juga mengoptimalkan transfer panas dari tubuh ibu ke bayi, membantu mencegah hipotermia.
Pemberian asi eksklusif juga menjadi fokus penting dalam PMK. Kontak kulit yang intens membantu meningkatkan durasi dan lama pemberian asi. Aspek ini mendukung pertumbuhan dan perkembangan bayi prematur dengan memberikan nutrisi yang optimal. Selain itu, PMK memberikan peran aktif kepada orang tua, khususnya ibu, dalam merawat bayinya. Ini menciptakan lingkungan di mana orang tua merasa lebih percaya diri dan terlibat secara langsung dalam perawatan bayi prematur mereka.
Manfaat PMK: Menyentuh Kesehatan dan Ikatan Emosional
Manfaat dari PMK mencakup berbagai aspek kesehatan, emosional, dan perkembangan. Pertama-tama, PMK membantu meningkatkan kelangsungan hidup bayi prematur dengan berat 1200-2000 gram. Metode ini telah terbukti efektif dalam jangka pendek maupun panjang.
Beberapa masalah kesehatan yang sering dihadapi oleh BBLR dan prematur, seperti hipotermia, risiko infeksi nosokomial, apnea, dan enterokolitis nekrotikans, dapat dikelola dan dicegah melalui implementasi PMK. Pemberian asi yang lebih meningkat, kemampuan bayi untuk stabil, dan penurunan risiko infeksi adalah manfaat konkret yang dihasilkan dari perawatan ini.
Aspek emosional juga menjadi bagian tak terpisahkan dari manfaat PMK. Metode ini menciptakan ikatan yang kuat antara ibu dan bayi, meningkatkan rasa percaya diri orang tua dalam merawat bayi prematur, dan menciptakan pengalaman perawatan yang positif. PMK juga membantu memenuhi kebutuhan psikologis bayi dan orang tua, menciptakan lingkungan yang mendukung kesejahteraan emosional.
Tahapan Pelaksanaan PMK: Sentuhan dan Keterlibatan yang Berkelanjutan
Perawatan Metode Kanguru terdiri dari tiga tahapan utama, yaitu kontak kulit ibu dan bayi (skin-to-skin contact), pemberian asi, dan dukungan terhadap ibu. Setiap tahap memiliki peranannya sendiri dalam menciptakan kondisi perawatan yang optimal.
Tahap pertama, kontak kulit ibu dan bayi, melibatkan posisi bayi tegak di dada ibu tanpa busana. Bayi hanya mengenakan popok, kaus kaki, dan topi untuk memastikan kontak kulit yang maksimal. Posisi bayi disangga dengan kain panjang atau pengikat lainnya, menciptakan kenyamanan dan keamanan.
Tahap kedua, pemberian asi, merupakan aspek krusial dari PMK. Metode ini memudahkan pemberian asi langsung atau melalui perahan. Dukungan fisik dan emosional dari tenaga kesehatan dan keluarga menjadi penting dalam tahap ini. Menciptakan lingkungan yang mendukung dan memberikan bantuan kepada ibu dapat meningkatkan keberhasilan pemberian asi.
Tahap ketiga, dukungan terhadap ibu, membantu ibu untuk terbiasa dengan metode PMK. Dukungan ini melibatkan edukasi, pemantauan, dan bimbingan dalam menjalankan perawatan di rumah. Ini memastikan bahwa metode PMK dapat dilanjutkan bahkan setelah pulang ke rumah.
Implementasi Kangaroo Mother Care: Intermitten dan Continue
Implementasi PMK dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu intermitten dan continue. Pada bayi yang masih berada di unit perawatan intensif neonatal (NICU) dan membutuhkan bantuan alat, PMK dilakukan selama kunjungan ibu dengan durasi minimal 1 jam. Sedangkan pada bayi yang sudah stabil, bernapas tanpa bantuan oksigen, PMK dapat dilakukan secara terus menerus.
Pentingnya kriteria yang ditetapkan oleh ISS World Laboratory Kangaroo Mother Program juga harus diperhatikan. Kriteria tersebut mencakup berat badan bayi kurang dari 2000 gram, tidak ada masalah patologis yang menyertai, refleks isap yang baik, koordinasi refleks isap dan menelan yang baik, perkembangan selama dalam inkubator yang baik, persetujuan orang tua terhadap peraturan metode kanguru, dan pemenuhan catatan medis yang lengkap.
Pandangan dan Penelitian Terkait Kangaroo Mother Care
Banyak penelitian menunjukkan bahwa implementasi PMK memberikan berbagai keuntungan. Sebuah penelitian di Iran pada tahun 2021 menunjukkan bahwa PMK secara terus menerus memiliki dampak positif. Bayi yang menjalani PMK mengalami penurunan tingkat menangis, sirkulasi darah yang lebih stabil, dan penurunan kadar kortisol dan nyeri selama prosedur perawatan neonatus.
Pandangan positif juga datang dari orang tua yang telah menjalani PMK. Mereka merasakan keterlibatan yang lebih besar dalam perawatan bayi mereka, merasakan kepercayaan diri yang meningkat, dan membangun ikatan emosional yang kuat dengan bayi prematur mereka.
Tantangan dalam Implementasi PMK: Menatap Kendala dengan Bijaksana
Meskipun manfaat PMK yang besar, implementasinya tidak selalu berjalan mulus dan dihadapi oleh beberapa tantangan. Tantangan tersebut melibatkan beberapa aspek, termasuk:
- Fasilitas dan Sumber Daya: Ketersediaan fasilitas yang memadai dan sumber daya menjadi faktor kunci dalam kesuksesan implementasi PMK. Tempat khusus untuk melaksanakan PMK, seperti ruang khusus di NICU, serta sumber daya seperti tempat tidur dan kursi khusus, harus tersedia.
- Aspek Sosial dan Budaya: Beberapa masyarakat atau keluarga mungkin memiliki pandangan atau kepercayaan tertentu terkait dengan perawatan bayi prematur. Pendidikan dan pemahaman yang baik diperlukan untuk membangun dukungan terhadap PMK.
- Kondisi Kesehatan Ibu dan Bayi: Tidak semua bayi prematur atau ibu dapat menjalani PMK, tergantung pada kondisi kesehatan masing-masing. Kondisi medis tertentu, seperti infeksi atau masalah pernapasan, dapat membatasi kemungkinan pelaksanaan PMK.
- Dukungan Tenaga Kesehatan dan Pendidikan: Kesuksesan PMK sangat bergantung pada dukungan dan pemahaman tim medis. Pelatihan dan edukasi yang baik diperlukan untuk memastikan pelaksanaan PMK yang efektif.
Menyelami Kelembutan Manusia: Melanjutkan Jejak Perawatan Kanguru
Melihat berbagai manfaat dan tantangan dalam implementasi Perawatan Metode Kanguru, kita dapat mengakui bahwa kelembutan dan kemanusiaan memainkan peran penting dalam perawatan bayi prematur. Metode ini bukan hanya sekadar pendekatan medis, tetapi juga cermin dari kehangatan dan kasih sayang dalam perawatan.
Pentingnya dukungan dari keluarga, tim medis, dan masyarakat dalam menerapkan PMK tidak dapat diabaikan. Pendidikan dan kampanye tentang manfaat PMK dapat membantu meningkatkan kesadaran dan pemahaman masyarakat. Seiring dengan terus berkembangnya penelitian dan inovasi, harapan kita adalah bahwa PMK akan menjadi norma dalam perawatan bayi prematur, menyentuh hati dan membawa kelembutan dalam setiap sentuhan ibu dan bayi.
sumber : https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/2073/perawatan-metode-kanguru-dan-skin-to-skin-contact