Pekerja paving block sering mengalami keluhan musculoskeletal akibat postur kerja yang tidak ergonomis. Penelitian di UD. Gajah Traso salah satu produsen paving block di Sleman menunjukkan bahwa postur membungkuk dalam waktu lama menyebabkan nyeri pada leher, bahu, dan juga punggung. Metode Rapid Upper Limb Assessment (RULA) digunakan untuk menilai risiko ini.
Hasilnya menunjukkan skor tinggi, menandakan perlunya perbaikan segera. Usulan perbaikan meliputi penyesuaian tinggi meja kerja sesuai antropometri pekerja. Langkah ini bertujuan meningkatkan kenyamanan dan juga mengurangi risiko cedera. Penerapan ergonomi yang tepat dapat meningkatkan produktivitas dan juga kesejahteraan pekerja. Oleh karena itu, penting bagi industri paving block untuk memperhatikan faktor ergonomis dalam proses produksinya.

Pentingnya Postur Kerja Ergonomis dalam Industri Paving Block
Industri paving block di Sleman masih mengandalkan tenaga manusia. Pekerja sering melakukan aktivitas fisik berat. Postur dalam bekerja yang tidak ergonomis dapat menyebabkan gangguan musculoskeletal. Keluhan umum meliputi nyeri punggung, leher, dan juga bahu.
Metode RULA membantu menilai risiko postur kerja. Penilaian ini penting untuk merancang intervensi ergonomis. Perbaikan postur kerja dapat meningkatkan kenyamanan pekerja. Produktivitas juga dapat meningkat dengan postur kerja yang baik. Pengusaha harus memperhatikan desain tempat kerja. Penyesuaian alat dan juga meja kerja sesuai antropometri pekerja diperlukan.
Pelatihan tentang postur kerja yang benar juga penting. Pekerja perlu memahami risiko postur kerja yang salah. Implementasi ergonomi dapat mengurangi absensi karena cedera. Kesehatan pekerja harus menjadi prioritas utama. Lingkungan kerja yang aman mendukung kesejahteraan pekerja.
Ergonomi bukan hanya tentang kenyamanan, tetapi juga efisiensi kerja. Investasi dalam ergonomi memberikan keuntungan jangka panjang. Penerapan ergonomi menunjukkan kepedulian terhadap pekerja. Industri yang memperhatikan ergonomi lebih kompetitif. Ergonomi adalah kunci keberhasilan industri paving block.
Studi Kasus: UD. Gajah Traso dan juga Penerapan Metode RULA
Penelitian oleh Cut Fitriani di UD. Gajah Traso, Sleman, menggunakan metode RULA untuk menganalisis postur kerja yang ergonomis pada pekerja paving block. Hasilnya menunjukkan bahwa ketiga pekerja memiliki skor RULA 7, menandakan risiko tinggi dan perlunya intervensi segera.
Keluhan yang dirasakan meliputi nyeri pada leher, bahu, lengan, punggung, pergelangan tangan, hingga kaki. Usulan perbaikan mencakup penyesuaian tinggi meja kerja dari 81 cm menjadi 87 cm, sesuai dengan tinggi siku berdiri pekerja.
Selain itu, jangkauan tangan ke depan diperhitungkan untuk menentukan panjang meja yang optimal. Perubahan ini bertujuan mengurangi postur membungkuk yang berlebihan dan meningkatkan kenyamanan kerja. Implementasi ergonomi ini diharapkan dapat mengurangi keluhan musculoskeletal dan meningkatkan produktivitas pekerja.
Penelitian ini menekankan pentingnya penyesuaian tempat kerja berdasarkan antropometri pekerja untuk menciptakan lingkungan kerja yang sehat dan juga efisien
Implementasi Ergonomi di CV. Usaha Baru
CV. Usaha Baru, sebuah UMKM di Sleman, menerapkan metode REBA untuk menganalisis postur kerja ergonomis pada pekerja paving block. Penelitian oleh Azli Miftahul Ihsan dan M. Nursyaifi Yulius menunjukkan bahwa pekerja mengalami keluhan pada punggung, pinggang, kaki, dan juga lengan. Hasil analisis menunjukkan perlunya perbaikan postur kerja untuk mengurangi risiko musculoskeletal. Rekomendasi meliputi:
- Penyesuaian tinggi meja kerja sesuai antropometri pekerja.
- Pelatihan postur kerja yang benar.
- Penggunaan alat bantu untuk mengurangi beban fisik.
Implementasi rekomendasi ini bertujuan meningkatkan kenyamanan dan juga produktivitas pekerja. CV. Usaha Baru berlokasi di Jalan Magelang, Sleman. Penerapan ergonomi diharapkan menjadi contoh bagi UMKM lain dalam menciptakan lingkungan kerja yang sehat.
Analisis Postur di CV. Tiga Putri, Kecamatan Majasari
CV. Tiga Putri, yang berlokasi di Kecamatan Majasari, menerapkan metode RULA untuk menganalisis postur kerja ergonomis pada pekerja paving block. Penelitian oleh Lambang Satria menunjukkan bahwa pekerja mengalami keluhan pada bahu kanan, punggung, pinggang, paha kanan, dan juga kaki kanan. Hasil analisis menunjukkan skor RULA tinggi, menandakan risiko musculoskeletal yang signifikan. Rekomendasi meliputi:
- Melakukan relaksasi otot saat istirahat.
- Mengurangi posisi membungkuk dan juga memutar.
- Merancang fasilitas kerja dengan tinggi yang sesuai.
Implementasi rekomendasi ini bertujuan mengurangi keluhan musculoskeletal dan meningkatkan kenyamanan kerja. CV. Tiga Putri berlokasi di Jalan Raya Majasari, Sleman. Penerapan ergonomi diharapkan menjadi standar dalam operasional harian. CV. Tiga Putri kini secara berkala mengevaluasi postur kerja karyawan untuk mencegah cedera jangka panjang. Mereka juga mulai menyediakan sesi pelatihan ringan tiap bulan bagi pekerja baru dan lama.
Implementasi ergonomi tersebut tidak hanya berdampak pada kesehatan, tetapi juga berdampak positif terhadap efisiensi produksi. Waktu pengerjaan paving block menjadi lebih cepat karena pekerja merasa lebih nyaman dan tidak mudah lelah. Ini membuktikan bahwa investasi kecil dalam ergonomi menghasilkan manfaat besar dalam jangka panjang.
Studi Ergonomi di Jalan Kaliurang: Penerapan Ergonomi di UD. Makmur Sentosa
UD. Makmur Sentosa yang terletak di Jalan Kaliurang KM 12, Sleman, menjadi salah satu pelaku industri paving block yang mulai menerapkan prinsip ergonomi. Penelitian dilakukan oleh Rini Febrianti, mahasiswi keperawatan yang tertarik pada postur kerja ergonomis dalam industri.
Studi dilakukan terhadap enam pekerja yang melakukan proses pengangkutan dan pencetakan paving block. Pekerja banyak mengeluhkan nyeri pada area lengan bawah, pergelangan tangan, serta punggung bagian bawah. Penyebab utama keluhan adalah posisi kerja yang tidak bervariasi dan juga meja kerja yang terlalu rendah.
Rini menggunakan metode Nordic Body Map dan juga RULA untuk menilai kondisi kerja di UD. Makmur Sentosa. Hasil analisis menunjukkan bahwa:
- Meja kerja hanya setinggi 75 cm, tidak sesuai dengan tinggi rata-rata pekerja.
- Tidak tersedia alat bantu untuk memindahkan paving block yang berat.
- Pekerja tidak menggunakan alas kaki yang mendukung postur tubuh.
Setelah rekomendasi disampaikan, UD. Makmur Sentosa melakukan beberapa perbaikan:
- Meninggikan meja kerja hingga 85 cm.
- Menyediakan troli dorong untuk memindahkan paving block.
- Mewajibkan pekerja memakai sepatu safety beralas empuk.
Perubahan kecil ini berhasil menurunkan tingkat keluhan nyeri kerja hingga 40% dalam dua bulan. Selain itu, semangat kerja meningkat dan produktivitas harian mengalami lonjakan. UD. Makmur Sentosa kini menjadi pionir ergonomi di Jalan Kaliurang untuk sektor paving block.
Baca juga: 7 Alasan Memilih Paving Block Berkualitas di Jogja.
Membangun Industri Paving Block yang Lebih Sehat dan juga Produktif
Industri paving block di Sleman terus berkembang pesat. Namun, perhatian terhadap kesehatan pekerja masih minim. Penerapan prinsip ergonomi terbukti mampu mengurangi keluhan musculoskeletal secara signifikan.
Melalui studi kasus dari UD. Gajah Traso, CV. Usaha Baru, CV. Tiga Putri, dan juga UD. Makmur Sentosa, kita dapat melihat dampak positif intervensi ergonomi. Hal ini harus menjadi inspirasi bagi pelaku industri lain.
Langkah awal seperti penyesuaian meja kerja dan pelatihan postur sangat membantu. Selain meningkatkan kenyamanan, produktivitas pekerja pun meningkat. Membangun lingkungan kerja yang sehat adalah investasi jangka panjang.
Industri paving block yang mengutamakan kesejahteraan pekerja dengan analisis postur kerja ergonomis akan lebih berkelanjutan dan unggul dalam kompetisi. Sudah saatnya kesehatan kerja menjadi bagian integral dalam manajemen produksi paving block di Sleman dan juga sekitarnya. (akperkridahusada.ac.id). Baca juga: Desain Area Sehat Rumah Sakit Yogyakarta Menggunakan Paving Block.